Minggu, 16 November 2014

[Praktek Lab.] Kromatografi, Kristalisasi, dan Sublimasi (Kimia - SMA/MAN kelas X)



1. Kromatografi

·       Teori Singkat                         :
Kromatografi merupakan pemisahan campuran yang didasarkan atas perbedaan dari komponen-komponen campuran yang ada di dalam sampel diantara dua fase, yakni fase diam (Padat dan Cair) & fase gerak. (Anton, 2013)

·       Alat                                         :
1.      Spidol Warna (2)
2.      Kertas Kromatografi
3.      Gelas Kimia

·       Bahan                                     : Air

·       Cara Kerja                              :
a)      Buatlah 2 titik menggunakan 2 buah spidol warna yang berbeda pada kertas kromatografi dan sejajarkanlah kedua titik warna kertas tersebut 2 cm dari ujung kertas kromatografi.
b)      Masukkan kertas tadi kedalam 40 mL air bersih di gelas kimia dan tempatkan ujung kertas yang ada titik warnanya ke dalam air. Jangan di tenggelamkan!
c)      Amatilah apa yang terjadi selanjutnya.

·       Hasil Pengamatan                  :
*      Spidol yang kelompok kami gunakan berwarna HIJAU dan UNGU.

*      Hasil pengamatan kelompok kami menunjukkan bahwa, warna-warna dari spidol warna yang kami gunakan ternyata tidak hanya menggunakan satu warna sebagai pembentuknya.

*      Hasil Pengamatan spidol berwarna Hijau. Terbentuk oleh    :
a)      Warna Kuning
b)      Warna Biru

·         Hasil Pengamatan spidol berwarna Ungu. Terbentuk oleh    :
a)      Warna Biru
b)      Warna Merah

    Hasil Dokumentasi                :
Gambar 1.1 Warna pembentuk belum terlihat (Proses Awal)
Gambar 1.2 Warna pembentuk mulai terlihat 




Gambar 1.3 Warna pembentuk sudah terlihat


·       Kesimpulan                            :
Kesimpulan yang dapat kami tarik adalah warna yang bukan merupakan bukan anggota warna dasar (Merah, biru, kuning) merupakan warna yang terbentuk atas 2 atau lebih warna dasar. Dan dapat di ketahui juga bahwa setiap warna yang bukan merupakan anggota warna dasar, terbentuk dari warna-warna dasar yang berbeda-beda. Dan fungsi pengkombinasian ini juga dapat menjadikan variasi dalam warna.


2. Kristalisasi

·       Teori Singkat                         :
Kristalisasi adalah proses pembentukkan bahan padat dari pengendapan larutan, campuran leleh, atau lebih jarang pengendapan langsung dari gas.

·       Alat                                         :
1.      Gelas Kimia
2.      Pemanas spirtus
3.      Kawat kassa
4.      Kaki tiga
5.      Gelas arloji
·       Bahan                                     :
a)      Garam
b)      Pasir
c)      Air bersih
·       Cara Kerja                              :
a)      Campur adukkan garam dan pasir
b)      Larutkan 1 sendok makan garam & pasir tadi ke dalam air yang sudah ada dalam gelas kimia
c)      Panaskan larutan garam tadi sampai mulai menguap airnya
d)     Amatilah apa yang terjadi!
·       Hasil Pengamatan                  :
Waktu Perebusan (Menit)
Jumlah mL larutan garam (±)
Butir kristal garam yang terbentuk (±)
0.5
40 mL
-
3.5
40 mL
-
5
38 mL
1-6
10
34 mL
7-13
20
28 mL
14-23
25
20 mL
24-29
Tabel 1 Hasil Pengamatan Kristalisasi
·       Hasil Dokumentasi                :


Gambar 2.1 Pemanasan  larutan

 Gambar 2.2 Penguapan larutan

  Gambar 2.3 Hasil dari percobaan Kromatografi dan Kristalisasi

·       Kesimpulan                            :
Menurut hasil pengamatan kelompok kami, ternyata larutan garam yang bercampur dengan pasir jika dipanaskan dalam waktu tertentu, garamnya dapat menguap dan mengkristal menjadi garam yang bersih dan terbentuk bagus, meskipun tidak menjadi seperti garam pada awalnya.


3.   Sublimasi

·       Teori Singkat                         :
Sublimasi merupakan perubahan wujud dari padat ke gas tanpa mencair terlebih dahulu. Contohnya adalah kapur barus di kamar mandi lama-lama akan mengecil dan menghilang karena berubah menjadi gas yang membuat wangi kamar mandi (Menyublim).

·       Alat                                         :
1.      Cawan penguapan
2.      Gelas kimia
3.      Kawat kassa
4.      Pembakar bunsen
5.      Kaki tiga
6.      Pipet tetes
·       Bahan                                     :
1.      Kapur barus
2.      Pasir
3.      Air bersih
·       Cara Kerja                              :
1.      Hancurkan kapur barus dan campurkan adukkan dengan pasir
2.      Larutkan kedalam 40 mL air di gelas kimia
3.      Tutuplah permuakaan gelas kimia dan panaskan larutan tersebut hingga ada penguapan.
4.      Amatilah apa yang terjadi!
·       Hasil Pengamatan                  :
Waktu Pemanasan Larutan (Menit)
Jumlah mL air larutan (±)
Kristal Kapur yang terbentuk (±)
5
40 mL
-
10
40 mL
-
15
38 mL
3-5
20
36 mL
6-10
25
34 mL
11-25
30
30 mL
+26
Tabel 2 Hasil pengamatan Sublimasi
·       Hasil Dokumentasi                :
 Gambar 3.1 Proses Penguapan Larutan Kapur


Gambar 3.2 Hasil Pengkristalan kembali kapur barus


·       Kesimpulan                            :
Sublimasi membuktikan bahwa benda yang sudah di larutkan seperti kapur barus, kamper, dll, dapat kembali menjadi kristal dengan adanya penguapan dan pengkristalan. Jadi, prosesnya mulai dari cair, kemudian dipanaskan menjadi gas dan mengkristal kembali menjadi kapur. Walaupun warna nya tidak seperti warna awal, tetapi wangi dari kapur barus itu masih jelas tercium. Tetapi unit atau massa nya berkurang karena kurangnya waktu pemanasan, sehingga hasil dari pengkristalannya pun sedikit.



Twitter : http://twitter.com/Farhanrizram
Ask.Fm : ask.fm/FarhanRizRam
Facebook : http://facebook.com/farhan.rizram
 
For More Information:
E-mail : farhan.rizram@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar